Sampit - Sosok periang, sederhana dan (sok) gaul ini bernama lengkap Deny Hidayat, atau biasa dipanggil Pa den atau deny az. Beliau kelahiran 01 September 1987 di sebuah desa kecil pinggiran pantai pas muara sungai katingan, Pegatan. 

Anak kedua dari dua bersaudara ini menempuh pendidikan formal di MIN Sampit, MTsN Sampit, MAN Sampit. Kemudian melanjutkan studi S1 nya di jurusan tarbiyah tadris bahasa inggris STAIN Palangkaraya dan studi S2 nya di fakultas pascasarjana pendidikan bahasa inggris universitas sebelas maret surakarta.

Pa den, begitu biasa beliau dipanggil, ialah owner sekaligus founder dari Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP) Cerdas Sampit, yang kemudian berkembang dengan membuka program pendidikan kesetaraan dengan membuka Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Harati, kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

Sejak usia muda, Deny muda, telah aktif diberbagai kegiatan organisasi dan sosial. Deny muda sering dipercaya menjadi ketua kelas, ketua regu, ketua Osis MTsN dan MAN Sampit pada zamannya, Ketua PMR MAN dan kegiatan-kegiatan kesiswaan lainnya. Deny muda menjalani pendidikannya dengan biasa-biasa saja, boleh dibilang tidak pintar dan juga tidak terlalu gak pintar-pintar banget...hehe...

Deny muda sangat mudah bergaul dengan teman-temannya dan senang beraktifitas secara sosial sejak kecil. Binaan dari kedua orang tuannya yang agamis dan sosialis, selalu mengajarkan deny muda untuk bisa bermanfaat bagi banyak orang. Bapak beliau ialah seorang PNS di Kementerian Agama Kab.Kotim, Bapak (alm) Kisran Adiy, dan ibu beliau seorang pedagang kecil, Bu Norhidah (acil oyoy). Deny muda juga memiliki seorang abang, saudara laki-laki, (alm) Yudi fitriady. Namun, bapak dan abang beliau telat berpulang ke Rahmatullah saat deny muda sedang menempuh pendidikan nya di palangka raya.

Semangat Pa den untuk terus belajar pada waktu itu, terus didukung oleh ibu beliau. Walaupun hanya seorang pedagang kecil, ibu beliau berhasil menghantarkan pa den lulus kuliah S2 dengan kerja keras dan bantuan beasiswa dari salah satu perguruan tinggi di kotim. Pa den akhirnya pada tahun 2013, berhasil lulus menyelesaikan studi S2 nya dan langsung balik ke sampit, kotim untuk mengabdikan diri di dunia pendidikan kab.kotim.

Pada tahun 2015, Pa den punmempersunting gadis cantik dari desa basirih hulu, bu Nurliana (mama arkan). Kemudian keluarga kecil pa den sampai sekarang dianugerahi seorang anak kecil penerus, yakni Arkan Hidayat. 

Pa den ialah seorang sosok pendidik yang peduli terhadap pendidikan nonformal. Pada tahun 2018 akhir, beliau memutuskan untuk fokus untuk mengabdi dipendidikan masyarakat dan berhenti mengajar diberbagai lembaga pendidikan lainnya, hal itu karena kecintaan beliau terhadap pendidikan nonformal dan untuk bisa bermanfaat lebih banyak kepada masyarakat. 

Pa den dikenal terus berusaha untuk memberikan kebermanfaatan yang nyata dan berkelanjutan untuk warga belajar atau peserta didiknya di PKBM Harati, lembaga pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kesetaraan Paket A setara SD, Paket B setara SMP, Paket C setara SMA di Sampit, kab.kotim, provinsi kalimantan tengah.

Pada tahun 2018, pa den berhasil menjadi sosok muda pemerhati pendidikan nonformal yang sukses sebagai Pengelola Terbaik 1 tingkat provinsi Kalimantan tengah yang mewakili PKBM Harati dan kabupaten kotawaringin Timur pada Apresisasi PAUD & DIKMAS Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. Pa den menjadi salah satu tokoh muda inspiratif yang berhasil membawa nama baik kotawaringin timur dikancah provinsi dan nasional dan beliau berhasil membuktikan bahwa PKBM Harati mampu menjadi lembaga pendidikan kesetaraan yang unggul dan berkualitas.

Sosok pa den yang periang dan sederhana sering membuat warga belajar baru di PKBM Harati tak mengenali beliau yang merupakan ketua pengelola pkbm harati, karena sering hanya dengan menggunakan baju kaos, celana levis dan sendal jepit sederhana, beliau ngobrol santai dengan warga belajar. Seolah-olah tidak ada jarak antara guru dan murid, bagai teman sebagaya yang senang dan mudah menerima cerita baik suka maupun duka.

Pa den sering bilang ke warga belajarnya "saya bukan guru pendidikan formal, jd g usah terlalu formal, yang penting ilmunya dapat bermanfaat bagi kalian, bukan pakaiannya, bukan kerennya, karena kalian juga disini untuk kembali belajar, bukan untuk kembali mengulang masa lalu, tapi untuk memperbaiki masa depan yang telah lama kalian impikan, semangat belajar". Begitulah pa den berujar disetiap tahun angkatan baru.

Pa den sosok yang senang bergaul dan tak membeda-bedakan warga belajarnya, baik si kaya, si miskin, si pintar, si paling pintar, siapapun mereka. Pa den sangat senang ketika bertemu dengan warga belajar pendidikan nonformal karena menurut beliau mereka luar biasa, gabungan dari penerapan pedagogi dan andragogi, semua ada di pendidikan kesetaraan, tidak mengenal batas usia, tidak mengenal suku dan golongan, tidak terlalu peduli dengan masa lalu atau background yang kelam dari warga belajar, dan hanya berorientasi pada masa depan dan kembali belajar yang lebih baik.

Pa den merupakan salah satu sosok muda inspiratif, yang sangat peduli terhadap pendidikan nonformal. Tokoh muda pendidik nonformal ini terus berkarya dan membuktikan bahwa kepedulian sosial pendidikan dapat diwujudkan dengan tata kelola pendidikan nonformal yang berkualitas dan dapat menjangkau serta memfasilitasi siapapun untuk kembali belajar.

Pa den sering berujar disaat pendaftaran warga belajar baru "klo alasan anda masuk kesini tuk kembali belajar maka saya akan terima karena itulah yang terpenting dan tak ada alasan sedikitpun untuk saya tidak menerima anda, namun jika anda kesini untuk mencari ijazah, maka anda salah tempat, karena saya pengelola sekolah paket, PKBM Harati".Red

Tunggu kelanjutannya ya gus...bersambung